Teknik Evaluasi pada sistem interaktif

Selasa, 20 April 2010 11.40 Diposting oleh abdurahman S 0 komentar
Teknik Evaluasi pada sistem interaktif adalah teknik yang digunakan untuk melihat apakah hasil rancangan dengan proses uji coba sistem yang telah dibuat sesuai dengan permintaan pengguna (user). Sehingga kita dapat melihat seberapa jauh sistem yang kita buat dapat berfungsi supaya kita dapat mengatasi problem yang terjadi pada sistem yang telah di buat.
Tujuan Teknik Evaluasi adalah :
  • Untuk mengevaluasi pengujian kegunaan dan fungsi dari sistem interaktif itu sendiri.
  • Untuk melihat seberapa jauh sistem itu berfungsi.
  • Untuk membuat suatu interface yang nyaman bagi para pengguna (user).    
  • Menganalisis problem yang terdapat pada sistem.
       
    Teknik evaluasi pada sistem interaksi adalah untuk melihat apakah hasil rancangan dengan proses uji coba sistem yang telah dibuat sesuai dengan permintaan pengguna (user) atau apakah hubungan antar kedua sistem yang berhubungan dapat saling dimengerti.



Ada 3 tujuan utama dari teknik sistem evaluasi :

1.Melihat seberapa jauh sistem berfungsi.

    Desain system memungkinkan user melakukan tugas yang dibutuhkan denganlebih mudah. Ini tidak hanya membuat fungsionalitas yang sesuai ada di system, tetapi membuat mudah dicapai oleh user, user dapat melakukan aksi untukmelaksanakan tugas. Juga mencakup kesesuaian penggunaan system terhadapharapan user pada tugas tersebut. Evaluasi pada tahap ini meliputi pengukuranunjuk kerja dari user pada system, untuk melihat keefektifan system dalam mendukung tugas.

2.Melihat efek interface bagi pengguna.

    Ini mencakup pertimbangan aspek dari kemudahan system dipelajari, usability dan perilaku user. Penting juga untuk mengidentifikasikan area desain yang berlebih dari user, dengan menggunakan sejumlah informasi yang berlebih.

3.Mengidentifikasi problem khusus yang terjadi pada system

    Ketika menggunakan konteks yang diinginkan menyebabkan hasil yang tidak diinginkan, atau terjadi kekacauan diantara user. Ini tentunya berhubungan dengan usability dan fungsionalitas dari desain (bergantung pada sebab masalah). Tujuan ini merupakan aspek negative dari desain.

 Tujuannya Dari Teknik EVALUASI Pada Sistem Interaksif adalah :

Mempertimbangkan aspek dari kemudahan suatu sistem yang dipelajari, dan mengidentifikasi area desain yang berlebihan dari user, dengan menggunakan informasi yang ada. Keberhasilan pada proses pendidikan, secara langsung akan berdampak pada peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia ( SDM ) tersebut. Salah satu dari indicator kualitas dari pendidikan yang baik adalah lulusan – lulusannya yang sngat berkompeten
READ MORE - Teknik Evaluasi pada sistem interaktif

USER INTERFACE MANAGEMENT SYSTEMS

11.33 Diposting oleh abdurahman S 0 komentar
User Interface Management System (UIMS) adalah mekanisme untuk memisahkan rapi atau bisnis proses logika dari antarmuka pengguna grafis (GUI) kode program komputer [1]. UIMS dirancang untuk mendukung arsitektur N-tier dengan ketat mendefinisikan dan menegakkan batas antara logika bisnis dan GUI. Arsitektur Perangkat Lunak cukup kaku hampir selalu tersirat oleh UIMS, dan paling sering hanya satu paradigma pemisahan itu didukung dalam UIMS tunggal. Sebuah UIMS juga mungkin memiliki perpustakaan dan sistem seperti alat-alat grafis untuk menciptakan sumber daya antarmuka pengguna atau menyimpan data.

Umumnya, Anda tidak dapat dengan mudah menggunakan beberapa sistem UIMS pada saat yang sama, sehingga memilih model yang benar untuk UIMS Anda adalah keputusan desain kritis dalam setiap proyek. Pilihan sistem tergantung pada sistem (s) Anda ingin membuat user interface untuk, dan gaya umum aplikasi Anda. Misalnya, jika Anda ingin membuat front end berbasis web, atau hanya sebuah aplikasi mandiri atau keduanya yang akan menjadi faktor penting dalam memilih. Jika Anda ingin menyebarkan ke Macintosh, Windows dan Linux, yang lebih lanjut akan mempengaruhi pilihan Anda sistem UIMS.

Ada banyak UIMS pendekatan yang diuraikan dalam makalah penelitian. Namun, tidak ada sangat banyak sistem yang tersedia secara komersial atau melalui open source.


Foley dan Wallace menjelaskan model "linguistik" untuk manajemen user interface terdiri dari Lapisan Presentasi, sebuah Dialog Control layer dan lapisan Aplikasi. Lapisan ini sesuai dengan leksikal, sintaksis dan semantik lapisan dari teori bahasa formal. Sedangkan model Foley secara teoritis pencerahan, itu tidak mengusulkan suatu sistem praktis khusus untuk memisahkan kode. Ada juga kasus menarik perbatasan banyak yang tidak rapi jatuh ke dalam salah satu lapisan ini.

Sebuah teori yang berlaku lebih langsung dari manajemen user interface desain Model-view-controller pola, yang dijelaskan secara rinci dalam artikel sendiri. Sebuah varian terbaru dari MVC adalah model Model-view-presenter yang mirip dengan MVC, tetapi memiliki beberapa wawasan menarik tentang masalah.
[Sunting] Implementasi

Sebuah sistem berbasis pendekatan fungsional semua tindakan user interface sebagai antarmuka untuk fungsi. Ada dialog semata-mata untuk mengumpulkan parameter untuk fungsi-fungsi yang dipanggil saat dialog akan ditutup. Menu Pohon adalah salah satu keluarga implementasi model yang mengikuti pola ini.

Grammar berbasis UIMS memberikan bahasa khusus untuk mendeskripsikan user interface. Biasanya, ini adalah bahasa khusus yang dirancang khusus untuk penyajian elemen antarmuka pengguna.

Model Mengedit adalah spesialisasi tata bahasa UIMS berbasis. Mereka hadir semua interaksi sebagai presentasi langsung dari objek presentasi yang mendasarinya. Pada dasarnya, menggunakan tata bahasa pemrograman sebagai tata bahasa untuk GUI. Sebuah bar gulir dapat hadir integer, kotak centang dapat hadir sebuah boolean, fungsi disajikan sebagai tombol atau item menu. Sebuah kotak dialog atau menu adalah sebuah presentasi dari sebuah obyek kompleks yang mengandung sifat dan fungsi. Lapisan controller secara otomatis mensinkronisasikan objek dengan presentasi dan sebaliknya melalui koneksi cara kedua diberikan oleh pola Observer. Mengaktifkan / menonaktifkan dan validasi tantangan khusus hadir dengan model pengeditan, namun mereka dapat ditangani. Sebuah program komersial, ViewSoft internet, sempat tersedia pada 1990-an yang menerapkan tujuan pembangun GUI umum berdasarkan Model Editing.

Jaringan Transisi menyajikan logika antarmuka pengguna sebagai semacam flowchart cerdas. Dalam model Bahasa Event, bahasa komputer yang dirancang di sekitar penanganan peristiwa. Ini pada dasarnya adalah pendekatan yang diambil dalam Microsoft Net dengan bahasa C. # Dan Visual Basic.Net dengan mendelegasikan acara mereka dan struktur bahasa.

Contoh UIMS dan Model

  • Tiger
  • MenuLay
  • Hypercard
  • ViewSoft Internet
  • Sassafras
  • ALGEA
  • Mencicit
  • Model-view-controller
  • Model-view-presenter
  • Linguistik model
  • Seeheim model
  • Higgins UIMS
  • Arch model
  • Picasso 3
  • ProcSee
  • Lisp Common Interface Manager
READ MORE - USER INTERFACE MANAGEMENT SYSTEMS

Computer supported cooperative work

11.17 Diposting oleh abdurahman S 0 komentar

Istilah Computer Supported Cooperative Work (CSCW) pertama kali digunakan oleh Irene Greif dan Paul M. Cashman pada tahun 1984 pada sebuah workshop yang dihadiri oleh mereka yang tertarik dalam menggunakan teknologi untuk memudahkan pekerjaan mereka. Pada kesempatan yang sama pada tahun 1987, Dr. Charles Findley mempresentasikan konsep colaboraif learing network Menurut , CSCW mengangkat isu seputar bagaimana aktivitas-aktivitas kolaboratif dan koordinasi didalamnya dapat didukung teknologi komputer. Beberapa orang menyamakan CSCW dengan groupware namun yang lain mengatakan bahwa groupware merujuk kepada wujud nyata dari sistem berbasis komputer, sedangkan CSCW berfokus pada studi mengenai kakas dan teknik dari groupware itu sendiri, termasuk didalamnya efek yang timbul bail secara psikologi maupun sosial.
Salah satu bentuk umum konseptualisasi sistem CSCW adalah dengan mengamati konteks dari penggunaan sistem tersebut. Contohnya adalah matriks CSCW, yang diperkenalkan pertama kali pada tahun 1988 oleh Johansen; dan juga muncul pada  Matriks dimaksud membagikonteks sebuah "work" ke dalam dua dimensi yakni waktu dan lokasi. Dimensi waktu dibagi menjadi kolaborasi yang dilakukan pada waktu yang bersamaan (sinkron), atau berbeda (asinkron). Dimensi lokasi dibagi menjadi kolaborasi yang dilakukan pada tempat yang sama, atau tempat yang terdistribusi.


 
Pengelompokan Sistem Kerja Sama dalam cscw

Matriks waktu-ruang untuk mengelompokkan sistem kerja sama (Ellis et al. 1991):
Asinkron Tersebar: Tempat dan Waktu Berbeda
1.Email
Sifat: struktur terlalu bebas, terlalu membuat kewalahan, dan transien. 

CSCW memiliki tujuan yaitu :
• Mempelajari bagaimanaorangbekerja sama sebagaikelompok dan apa yang mempengaruhiteknologi
• Mendukung proses pelaksanaan pekerjaan walaupun secara geografis dipisahkan
Contoh yang digunakan pada CSCW adalah
• Kaloborasi para Ilmuwan yang bekerja sama pada suatu proyek
• Pengarang mengedit suatu dokumen bersama-sama
• Programmer suatu sistem secara bersamaan
• Bekerja sama sebagai sharing atas suatu video bersama yang conferencing aplikasi
• Para pembeli dan para penjual melakukan transaksi secara eBay

CSCW seringkali diasumsikan sebagai aspek yang dihasilkan dari sebuah groupware. CSCW lebih berorientasi kepada evaluasi terhadap hal-hal yang terjadi dalam proses interaksi antar manusia dalam sekelompok pengguna. Interaksi tersebut antara lain:

A komunikasi yang normal antar manusia
1. Komunikasi face-to-face
2. Percakapan
B komunikasi berbasis teks

Komunikasi Face To Face
Pada komunikasi face to face Tidak hanya meliputi bicara dan pendengaran, tapi juga menggunakan bahasa tubuh dan tatapan mata.
• Personal Space
• Kontak dan tatapan mata
• Gerak isyarat dan bahasa tubuh
• Back channel
• Turn-taking

Percakapan
Terdapat dua prinsip ucapan antara lain:
• relevan artinya bahwa suatu ucapan harus sesuai dengan topik tertentu
• helpful artinya suatu ucapan harus dapat dimengerti oleh pendengar dan tidak ada ambigu dari pemahaman pendengar

Komunikasi Berbasis Teks
Ada 4 tipe komunikasi tekstual dalam groupware:
• discrete; pesan langsung seperti dalam email
• linear; pesan partisipan ditambahkan pada akhir dari catatan tunggal
• non-linear; saat pesan dihubungkan ke yang lainnya dalam model hypertext
• spatial; dimana pesan diatur dalam permukaan dua dimensi

Kerja Kelompok
Perilaku kelompok lebih kompleks terutama apabila kita memperhatikan hubungan sosial yang dinamis selama bekerja dalam kelompok.
• Dinamika kelompok
• Layout Fisik
• Kognisi Terdistribusi
READ MORE - Computer supported cooperative work

Tatanama

10.42 Diposting oleh abdurahman S 0 komentar
lam bahasa China, perang ini dikenal sebagai Perang Perlawanan terhadap Jepang (抗日戰爭), dan juga dikenal sebagai Perang Perlawanan Delapan Tahun (八年抗戰), atau lebih singkat Perang Perlawanan (抗戰).
Di Jepang, Perang Jepang-China (日中戦争 Nicchū Sensō?) lebih banyak digunakan karena netralitasnya.
Kata insiden (事変, jihen) digunakan oleh Jepang karena tidak ada negara yang mendeklarasikan perang satu sama lain. Jepang berusaha menghindari campur tangan dari negara lain seperti Inggris dan Amerika Serikat, yang merupakan pengekspor utama besi untuk Jepang. Presiden Amerika Serikat, roosvelt  akan menjatuhkan embargo berdasarkan serangkaian undang-undang yang disebut Akta Netralitas jika pertempuran tersebut disebut perang.
Dalam propaganda Jepang, penyerbuan terhadap China merupakan perang suci (seisen), langkah pertama dari slogan Hakko ichiu (delapan sudut dunia di bawah satu atap). Pada tahun 1940, perdana menteri Konoe membentuk Liga Anggota Parlemen yang Percaya Tujuan Perang Suci. Ketika kedua belah pihak secara resmi mendeklarasikan perang pada Desember 1941, namanya diubah menjadi Perang Asia Timur Raya (大東亜戦争, Daitōa Sensō).
Pada waktu itu, pemerintah Jepang masih menggunakan istilah "Insiden Shina" dalam dokumen resmi. Berdasarkan alasan penggunaan kata "Shina" dianggap menghina oleh China, media Jepang sering menggantinya dengan istilah-istilah lain yang juga pernah digunakan media tahun 1930-an, seperti: Insiden Jepang-China (日華事変 [Nikka Jihen], 日支事変 [Nisshi Jihen].

LATAR BELAKANG
Pada tahun 1915, Jepang mengeluarkan Dua Puluh Satu Tuntutan terhadap China untuk menambah kepentingan dalam bidang politik dan perdagangan dengan China. Setelah Perang Dunia I, Jepang merebut kekuasaan daerah Shandong dari Jerman. China di bawah pemerintahan Beiyang tetap terpecah-belah dan tidak mampu untuk melawan serbuan asing sampai Ekspedisi Utara tahun 1926-1928, yang dilancarkan oleh Kuomintang (KMT, atau Partai Nasionalis China), pemerintahan saingan yang berpusat di Guangzhou. Ekspedisi Utara meluas ke seluruh China hingga akhirnya terhenti di Shandong. Pemimpin militer Beiyang, Zhang Zongchang yang didukung Jepang berusaha menghentikan gerak maju Pasukan Kuomintang dalam menyatukan China. Situasi ini mencapai puncaknya ketika pasukan Kuomintang dan Jepang terlibat dalam pertempuran yang disebut Insiden Jinan tahun 1928. Pada tahun yang sama, pemimpin militer Manchuria, Zhang Zuolin juga dibunuh karena ia tidak lagi mau bekerjasama dengan Jepang. Setelah insiden-insiden ini, pemerintah Kuomintang di bawah pimpinan Chiang Kai-shek akhirnya berhasil menyatukan China pada tahun 1928.




Tentara Jepang memasuki Shenyang selama Insiden Mukden.
Walaupun demikian, sejumlah pertempuran antara China dan Jepang terus berlanjut karena meningkatnya nasionalisme China, dan untuk memenuhi salah satu tujuan dari Tiga Prinsip Rakyat, yaitu untuk mengeluarkan China dari imperialisme asing. Bagaimanapun, Ekspedisi Utara hanya mampu menyatukan China secara nama saja, dan perang saudara pecah di antara para mantan pemimpin militer dan faksi saingan, Kuomintang. Sebagai tambahan lagi, para komunis China memberontak terhadap pemerintah pusat setelah melakukan pembersihan terhadap anggotanya. Karena situasi-situasi demikian, pemerintahan pusat China mengalihkan banyak perhatian pada perang-perang saudara dan mengikuti kebijakan "pendamaian internal didahulukan sebelum melawan pihak asing". Situasi ini memberikan kesempatan yang mudah bagi Jepang untuk melanjutkan agresinya. Pada tahun 1931, Jepang menginvasi Manchuria segera setelah Insiden Mukden. Setelah bertempur selama lima bulan, pada tahun 1932, negara boneka Manchukuo dibentuk dengan raja terakhir China, Puyi, diangkat sebagai kepala negara. Tidak bisa menantang Jepang secara langsung, China meminta bantuan kepada Liga Bangsa. Investigasi liga ini menerbitkan Laporan Lytton, yang mengutuk Jepang karena telah menyerang Manchuria, dan mengakibatkan Jepang mengundurkan diri dari Liga Bangsa. Sejak akhir tahun 1920-an dan selama tahun 1930-an, ketenangan adalah dasar dari komunitas internasional dan tidak ada satu negara pun yang ingin menunjukkan pendirian secara aktif, melainkan hanya mengeluarkan kecaman-kecaman kecil. Jepang menganggap Manchuria sebagai sebuah sumber bahan baku yang tidak terbatas dan juga sebagai sebuah negara penyangga terhadap ancaman Uni Soviet.
Konflik yang terjadi menyusul Insiden Mukden tidak terhenti. Pada tahun 1932, tentara China dan Jepang bertempur dalam sebuah pertempuran singkat pada Insiden 28 Januari di Shanghai. Pertempuran ini menghasilkan demiliterisasi Shanghai, yang melarang China untuk menempatkan tentara di kota mereka sendiri. Di Manchukuo, terdapat sebuah kampanye yang sedang berlangsung untuk mengalahkan tentara sukarelawan yang bangkit karena kekecewaan terhadap kebijakan yang tidak menentang Jepang. Pada tahun 1933, Jepang menyerang wilayah Tembok Besar, dan setelah itu, Gencatan Senjata Tanggu ditandatangani, yang memberi Jepang kendali atas provinsi Rehe dan sebuah zona demiliterisasi antara Tembok Besar dan wilayah Beiping-Tianjin. Jepang bertujuan untuk membuat wilayah penyangga yang lain, kali ini antara Manchukuo dan pemerintah Nasionalis China yang saat itu beribukota di Nanjing.
Selain itu, Jepang semakin memperalat konflik internal antara faksi-faksi China untuk mengurangi kekuatan mereka satu demi satu. Hal ini disebabkan karena fakta bahwa beberapa tahun setelah Ekspedisi Utara, kekuatan politik pemerintah Nasionalis hanya meluas di sekitar Delta Sungai Panjang (Yangtze), dan wilayah lain China yang memang berada dalam kekuatan regional. Jepang sering membeli atau membuat hubungan khusus dengan kekuatan-kekuatan regional ini untuk merusak usaha pemerintah Nasionalis pusat untuk menyatukan China. Untuk itu, Jepang mencari berbagai pengkhianat China untuk bekerjasama dan membantu mereka memimpin beberapa pemerintahan otonomi yang bersahabat dengan Jepang. Kebijakan ini disebut Pengkhususan China Utara (bahasa Tionghoa: 華北特殊化pinyin: húaběitèshūhùa), atau yang lebih sering diketahui sebagai Gerakan Otonomi China Utara. Provinsi bagian utara yang terlibat dalam kebijakan ini adalah Chahar, Suiyuan, Hebei, Shanxi, dan Shandong.
Pada tahun 1935, di bawah tekanan Jepang, China menandatangani Perjanjian He-Umezu, yang melarang KMT untuk menjalankan kegiatan partainya di Hebei dan secara langsung mengakhiri kekuasaan China atas China Utara. Pada tahun yang sama, Perjanjian Chin-Doihara ditandatangani dan mengakibatkan KMT disingkirkan dari Chahar. Dengan demikian, pada akhir 1935, pemerintahan pusat China telah disingkirkan dari China Utara. Sebagai gantinya, Majelis Otonomi Hebei Timur dan Majelis Politik Hebei-Chahar dibentuk oleh Jepang.

ditambahkan dari:: www.wikipedia.com

READ MORE - Tatanama

Britania Romawi

10.35 Diposting oleh abdurahman S 0 komentar

Sejarah kronologis Kontak awal

Britania tidak tak dikenal oleh dunia Klasik. Pada awal abad ke-4 SM orang-orang Yunani, Fenisia dan Kartago berdagang timah Cornwall: orang-orang Yunani merujuk pada Cassiterides atau "pulau-pulau timah" dan menggambarkan mereka sebagai yang terletak di suatu tempat di dekat pantai barat Eropa. Pelaut Kartago Himilco dikatakan telah mengunjungi pulau ini pada abad ke-5 SM, dan penjelajah Yunani Pytheas pada abad ke-4 SM. Tetapi kala itu pulau ini dianggap sebagai tempat misterius, bahkan beberapa penulis menolak percaya bahwa pulau ini ada.

Kontak pertama Romawi terjadi ketika seorang jenderal Romawi yang bernama, Julius Caesar dan kelak akan menjadi diktator, melaksanakan dua ekspedisi ke Britania pada tahun 55 dan 54 SM sebagai salah satu cabang daripada kampanye penaklukan Gallia. Ia yakin bahwa orang-orang Britania telah membantu perlawanan Gallia. Ekspedisi pertama lebih merupakan penjelajahan daripada invasi sejati. Kala itu mereka mendarat di pantai Kent tetapi terkena dampak badai sehingga terjadi kerusakan pada kapal dan kekurangan pasukan kuda sehingga mereka tidak dapat maju lebih lanjut. Ekspedisi ini adalah sebuah kegagalan militer, tetapi setidaknya merupakan sebuah keberhasilan politik: Senat Romawi menyatakan 20-hari libur umum di Roma untuk menghormati prestasi yang luar biasa ini.

Dalam invasi kedua Caesar membawa bersamanya kekuatan yang secara substansial lebih besar. Ia berhasil memaksa atau mengundang banyak dari suku-suku asli Keltik untuk membayar upeti dan memberi sandera sebagai imbalan bagi perdamaian. Seorang raja vazal lokal, Mandubracius, diangkat dan musuhnya, Cassivellaunus ditangkap. Sandera itu diambil, tapi para sejarawan tidak sepakat mengenai apakah upeti disepakati dibayar oleh orang-orang Britania setelah Caesar kembali ke Gallia dengan pasukannya.

Caesar tidak menaklukkan wilayah apa-apa dan tidak meninggalkan pasukan, tetapi beberapa kerajaan vazal telah didirikan di pulau itu dan telah membawa Britania ke lingkup pengaruh politik Romawi. Kaisar Agustus merencanakan invasi pada tahun 34, 27 dan 25 SM, tetapi keadaan tidak pernah menguntungkan. Kala itu hubungan antara Britania dan Roma lebih merupakan hubungan diplomatik dan dagang. Strabo yang menulis pada akhir masa pemerintahan Augustus, menyatakan pajak perdagangan bisa membawa lebih banyak pendapatan tahunan daripada penaklukan. Demikian pula penelitian arkeologi menunjukkan peningkatan impor barang-barang mewah di tenggara Britania. Strabo juga menyebutkan raja-raja Britania yang mengirim duta kepada Agustus, dan Res Gestae Agustus sendiri mengacu kepada dua raja Britania yang ia terima sebagai pengungsi. Ketika beberapa kapal Tiberius dibawa ke Britania di tengah badai selama kampanye di Jerman pada tahun 16, mereka dikirim kembali oleh penguasa daerah dan mereka menceritakan kisah-kisah isapan jempol mengenai monster.

Roma tampaknya lebih memilih keseimbangan kekuasaan di selatan Britania dan mendukung dua kerajaan kuat: Catuvellauni yang diperintah oleh keturunan Tasciovanus, dan Atrebates yang diperintah oleh keturunan Commius. Kebijakan ini diikuti sampai tahun 39 atau 40 Masehi, ketika Caligula menerima anggota dinasti Catuvellaunian yang diasingkan dan melancarkan invasi Britania yang sudah hancur, bahkan sebelum meninggalkan Gallia. Ketika Claudius berhasil menyerang pada tahun 43 Masehi, serangan ini juga merupakan bantuan kepada raja Britania lainnya yang melarikan diri. Kali ini yang bersangkutan adalah Verica dari Atrebates.
[sunting] Invasi Romawi

Pasukan invasi pada tahun 43 dipimpin oleh Aulus Plautius.[1] Tidaklah diketahui seberapa banyak legiun Romawi yang dikirim; hanya ada satu legiun yang diketahui secara pasti ikut berinvasi ke Britania. Legiun ini dipimpin oleh Vespasianus yang kelak akan menjadi Kaisar.[2] Invasi ditunda karena terjadinya pemberontakan tentara (yang dipaksa untuk melawan ketakutan menyeberangi samudra). Mereka berlayar dalam tiga divisi, dan kemungkinan mendarat di Richborough (meskipun terdapat dugaan bahwa sebagian dari mereka mendarat di pantai selatan, di wilayah Fishbourne, West Sussex.[3]

Bangsa Romawi mengalahkan Catuvellauni dan sekutu mereka dalam dua pertempuran. Pertempuran pertama kemungkinan terjadi di sungai Medway, dan yang kedua terjadi di Thames. Salah satu pemimpin Catuvellauni, Togodumnus, tewas. Namun saudaranya, Caratacus, selamat dan meneruskan perlawanan di tempat lain. Plautius tertahan di Thames, dan Claudius tiba dengan bantuan, meliputi artileri dan gajah, untuk serangan terakhir ke ibukota Catuvellauni, Camulodunum (Colchester). Vespasianus menundukan wilayah barat daya,[4] dan perjanjian ditandatangani dengan suku diluar wilayah kekuasaan Romawi.


Konsolidasi kekuasaan Romawi
Peta provinsi Britannia Romawi tahun 125

Setelah menaklukkan bagian selatan pulau, Roma mengalihkan perhatian mereka pada daerah yang sekarang disebut Wales. Kaum Silures, Ordovices dan Deceangli tetap gigih dalam penentangan mereka melawan para penyerang dan untuk beberapa dasawarsa pertama menjadi pusat perhatian tentara Romawi, meskipun sesekali ada pemberontakan kecil di antara para sekutu Roma seperti kaum Brigantes dan Iceni. Para Silures itu dipimpin oleh Caratacus, dan ia melakukan kampanye gerilya yang efektif melawan Gubernur Publius Ostorius Scapula. Akhirnya, pada tahun 51 Masehi, Ostorius bisa mengalahkan Caratacus pada suatu pertempuran dengan menjebaknya. Pemimpin Britania ini lalu mencari perlindungan di antara suku Brigantes, tetapi ratu mereka, Cartimandua, membuktikan kesetiaannya dengan menyerahkannya kepada bangsa Romawi. Ia dibawa sebagai tawanan ke Roma, di mana sebuah pidato anggun yang dibuatnya selama kemenangan Claudius membuat sang Kaisar luluh hatinya untuk mengampuni nyawanya. Namun suku Silures tetap saja tidak tenang, dan Venutius, mantan suami Cartimandua, menggantikan Caratacus sebagai pemimpin perlawanan Britania yang paling utama.

Pada tahun 60-61 Masehi, ketika Gubernur Gaius Suetonius Paulinus sedang berkampanye di Wales, Britania bagian tenggara bangkit dalam pemberontakan di bawah Boudica. Boudica adalah seorang janda Prasutagus, raja Iceni yang baru saja meninggal. Alasannya memberontak dipicu oleh penyitaan tanah-tanah adat dan penistaan atas sang ratu dan putri-putrinya. Prasutagus telah mewariskan setengah kerajaannya kepada Nero dengan harapan bahwa sisanya tidak akan dirampas. Dia ternyata salah. Suku Iceni, bergabung dengan suku Trinovantes, menghancurkan koloni Romawi di Camulodunum (Colchester), dan mendesak mundur bagian dari legiun IXth yang dikirimkan untuk menumpas mereka. Suetonius Paulinus berkuda ke London, tujuan berikut para pemberontak, namun ia menyimpulkan bahwa kota ini tidak bisa dipertahankan. Maka London ditinggalkannya dan menjadi binasa seperti Verulamium (St Albans). Antara tujuh dan delapan puluh ribu jiwa konon tewas di tiga kota ini. Tapi Suetonius berkumpul kembali dengan dua dari tiga legiun yang masih tersisa dan menuju ke medan pertempuran. Meskipun jumlah tentaranya jauh lebih sedikit, ia mampu mengalahkan para pemberontak dalam Pertempuran Watling Street. Bodicea meninggal tidak lama setelah itu, entah karena bunuh diri minum racun atau karena terkena penyakit. Pemberontakan dahsyat ini hampir saja membuat Nero mengambil keputusan untuk meninggalkan Britania.

Ada kekacauan lebih lanjut pada tahun 69 atau "tahun empat Kaisar". Perang sipil berkobar di Roma, gubernur lemah tidak mampu mengendalikan legiun di Britania, dan Venutius dari Brigantes mengambil kesempatan. Bangsa Romawi sebelumnya membela Cartimandua melawan dia, tapi kali ini tidak dapat melakukannya. Cartimandua diungsikan, dan Venutius berhasil menaklukkan bagian utara pulau. Setelah Vespasianus berhasil menetapkan posisinya dalam kekaisaran, dua gubernur pertamanya yang diangkat, Quintus Petillius Cerialis dan Sextus Julius Frontinus, masing-masing mengambil tugas menumpas suku Brigantes dan Silures. Frontinus memperluas kekuasaan Romawi dengan menaklukkan seluruh wilayah Wales selatan, dan eksploitasi hasil bumi, seperti emas di Dolaucothi, dimulai.

Pada tahun-tahun berikutnya, orang Romawi menaklukkan lebih banyak daerah lagi di pulau ini, memperluas wilayah Britania Romawi. Gubernur Gnaeus Julius Agricola, ayah-mertua sejarawan Tacitus, menaklukkan suku Ordovices pada tahun 78. Dengan Legio XX Valeria Victrix, Agricola mengalahkan Kaledonia pada tahun 84 di Pertempuran Mons Graupius, di utara Skotlandia. Ini adalah garis perbatasan maksimal wilayah Romawi di Britania: tidak lama setelah kemenangannya, Agricola dipanggil pulang dari Britania kembali ke Roma, dan bangsa Romawi mundur ke posisi di sepanjang tanah genting Forth-Clyde, yang lebih mudah dipertahankan. Dengan ini mereka bisa mendapatkan lebih banyak tentara yang sangat diperlukan di daerah-daerah perbatasan lainnya.

Untuk sebagian besar sejarah Britania Romawi, sejumlah besar tentara ditugaskan di pulau itu. Oleh karena itu sang Kaisar selalu menempatkan seorang senior yang bisa dipercaya untuk menjabat sebagai gubernur di provinsi ini. Akibatnya ialah bahwa banyak calon Kaisar Romawi pernah menjabat sebagai gubernur atau duta (legates) di provinsi ini, termasuk Vespasianus, Pertinax, dan Gordian I.

Akhir dari kekuasaan Romawi

Pandangan tradisional sejarawan seperti ditulis oleh Michael Rostovtzeff mengindikasikan adanya kemerosotan ekonomi luas pada awal abad ke-5. Namun bukti-bukti arkeologis menceritakan kisah lain, dan pandangan umum sedang ditinjau ulang. Ditinggalkannya beberapa situs sekarang diyakini terjadi lebih mutakhir, tidak seperti dahulu. Banyak bangunan berubah fungsi tetapi tidak dirusak. Serangan barbar bertambah, tetapi ini lebih terfokus pada pemukiman rentan daerah pedesaan daripada kota. Beberapa villa seperti Great Casterton di Rutland dan Hucclecote di Gloucestershire membuat lantai mosaik baru sekitar waktu ini, perkara ini menyatakan bahwa masalah-masalah ekonomi mungkin terbatas dan tambal sulam, meskipun banyak menderita beberapa pembusukan sebelum ditinggalkan pada abad kelima; kisah Santo Patrick menunjukkan bahwa vila-vila masih ditempati sampai setidaknya tahun 430. Bangunan baru masih tetap dibangun pada masa ini di Verulamium dan Cirencester. Beberapa pusat-pusat perkotaan, misalnya Canterbury, Cirencester, Wroxeter, Winchester dan Gloucester, tetap aktif pada abad ke-5 dan ke-6, sementara kota-kota ini dikelilingi dengan perkebunan pertanian besar.

Kehidupan perkotaan umumnya tumbuh tidak terlalu intensif pada perempat keempat dari abad ke-4, dan koin yang dicetak antara 378 dan 388 sangat jarang. Hal ini kemungkinan menunjukkan kombinasi antara kemerosotan ekonomi, mengurangnya jumlah pasukan, dan masalah dengan pembayaran tentara dan pejabat. Sirkulasi koin meningkat pada dasawarsa 390-an, meskipun tidak pernah mencapai tingkat dasawarsa sebelumnya. Koin tembaga sangat jarang ditemukan setelah 402, walaupun koin perak dan emas yang ditemukan pada harta-harta karun menunjukkan bahwa koin-koin ini masih ada di provinsi meski tidak dipakai untuk pembayaran. Pada tahun 407 tidak ada koin Romawi baru yang masuk ke sirkulasi, dan pada 430 kemungkinan uang tidak digunakan lagi sebagai alat tukar pembayaran. Produksi massal tembikar mungkin berakhir pada satu atau dua dasawarsa sebelumnya; kalangan kaya tetap menggunakan perabot logam dan kaca, sedangkan yang kalangan miskin mungkin menggunakan bahan dari kulit atau kayu.
[sunting] Ekonomi

Secara ekonomi, orang-orang Romawi terutama tertarik pada timah dan emas dari Britania. Di samping itu, mereka membuat yang baru dan lebih kuat dalam wol domba keturunan dari Asia Kecil di pulau di rumah dan dengan demikian meletakkan dasar yang penting bagi produksi wol Britania. Pusat ekonomi Britania kemudian adalah Londinium. Tentang kekuatan ekonomi pulau ini, dalam penelitian, sebagaimana telah ditunjukkan, tidak ada konsensus, terutama karena beberapa penulis kuna mengeluh bahwa kerajaan Britania membutuhkan lebih banyak biaya daripada menghasilkan dana.
[sunting] Pemerintahan provinsi

Dalam Kekaisaran Romawi, pemerintahan provinsi-provinsi yang situasinya kondusif, merupakan urusan Senat, sedangkan seperti Britania, yang membutuhkan garnisun tetap, berada di bawah tanggung jawab Kaisar. Pada praktiknya provinsi kekaisaran diperintah oleh seorang gubernur yang merupakan mantan senator dan telah memegang jabatan konsul. Orang-orang ini dipilih dengan seksama dan sering memiliki sejarah militer dan kemampuan memerintah. Di Britania, tugas seorang gubernur terutama terletak dalam bidang militer, namun berbagai tugas lainnya juga menjadi tanggung jawabnya seperti mengurusi hubungan diplomatik dengan raja-raja vazal lokal, membangun jalan, memastikan sistem kurir umum berfungsi, mengawasi civitates dan bertindak sebagai hakim dalam kasus-kasus hukum yang penting. Jika tidak berperang, ia akan meninjau seantero provinsi dan mendengarkan keluh penduduk serta merekrut pasukan baru.

Untuk membantunya dalam bidang hukum, ia memiliki penasehat hukum (legatus iuridicus). Para penasehat ini di Britania nampaknya merupakan pengacara-pengacara yang lihai karena adanya tantangan khusus dalam menginkorporasi suku-suku pribumi ke dalam sistem kekaisaran dan membuat sebuah metode yang praktis untuk memajaki mereka. Administrasi keuangan ini ditangani oleh seorang procurator dengan jabatan junior untuk masing-masing kekuasaan dalam menaikkan pajak. Setiap legiun di Britania mempunyai seorang komandan yang bertanggung jawab kepada gubernur dan dalam masa perang mungkin langsung memerintah distrik-distrik yang bermasalah. Masing-masing komanda mendapatkan perintah dinas dua hingga tiga tahun di berbagai provinsi. Di bawah penempatan ini adalah jaringan manajer administratif yang meliputi pengumpulan data intelijen, pengiriman laporan ke Roma, organisasi perlengkapan militer dan penanganan masalah tahanan. Staf yang terdiri atas tentara memberikan layanan administratif.

Colchester mungkin adalah ibu kota awal Britania Romawi, namun tidak lama kota ini tersisih di bawah bayangan London berkat hubungan perdagangan London yang kuat.

Kota-kota dan kabupaten

Selama masa penjajahan Britania, bangsa Romawi mendirikan beberapa pemukiman penting, banyak di antaranya yang masih ada.

Kota-kota besar dan kecil yang memiliki asal-usul Romawi, atau dikembangkan oleh mereka termasuk: (dengan nama Latin mereka di antara tanda kurung)

* Alcester - (Alauna)
* Bath - (Aquae Sulis)
* Caerleon - (Isca Augusta)
* Caernarfon - (Segontium)
* Caerwent - (Venta Silurum)
* Canterbury - (Durovernum Cantiacorum)
* Carlisle - (Luguvalium)
* Carmarthen - (Moridunum)
* Colchester - (Camulodunum)
* Corbridge - (Coria)
* Chichester - (Noviomagus Regnorum; artinya "ladang baru" atau "tanah terbuka Regni"[5])
* Chester - (Deva Victrix)
* Cirencester - (Corinium)
* Dover - (Portus Dubris)
* Dorchester - (Durnovaria)
* Exeter - (Isca Dumnoniorum)
* Gloucester - (Glevum)
* Leicester - (Ratae Corieltauvorum)
* London - (Londinium)
* Lincoln - (Lindum Colonia)
* Manchester - (Mamucium)
* Newcastle upon Tyne - (Pons Aelius)
* Northwich - (Condate)
* St Albans - (Verulamium)
* Towcester - (Lactodorum)
* Whitchurch - (Mediolanum)
* Winchester - (Venta Belgarum)
* York - (Eboracum)

[sunting] Agama
[sunting] Paganisme

Kaum druid, yaitu sebuah kasta pendeta Keltik, yang diyakini berasal dari Britania,[6] dilarang oleh Claudius,[7] dan pada tahun 61 mereka tidak berhasil mempertahankan tempat-tempat suci mereka dari pembinasaan oleh orang Romawi di pulau Mona (Anglesey).[8] Namun, di bawah pemerintahan Romawi, orang Britania pribumi meneruskan praktik mereka menyembah dewa-dewi Keltik, seperti Ancasta, tetapi seringkali mereka diselubungkan dengan padanan Romawi mereka, seperti Mars Rigonemetos di Nettleham.

Sejauh mana kepercayaan penduduk priibumi bertahan, sulit diukur secara tepat. Ciri-ciri ritus Eropa tertentu seperti makna angka 3, pentingnya kepala dan sumber-sumber air seperti mata air tetap berada di dalam catatan arkeologi, tetapi perbedaan-perbedaan dalam persembahan nazar yang dilaksanakan pada tempat-tempat permandian Romawi, Bath, Somerset sebelum dan setelah penaklukan Romawi menyatakan bahwa kesinambungan ini hanya bersifat sebahagian saja. Penyembahan Kaisar Romawi tercatat secara luas, terutama di situs-situs militer. Pendirian kuil Romawi untuk menyembah Claudius di Camulodunum adalah salah satu pemaksaan yang menyebabkan pemberontakan Boudica. Pada abad ke-3 Kuil Romawi Pagans Hill di Somerset mampu eksis secara damai sampai ke abad ke-5.

Kultus-kultus timur seperti Mithraisme juga semakin populer menjelang masa akhir penjajahan Romawi. Kuil Mithras adalah salah satu contoh popularitasi agama-agama misteri di antara kalangan perkotaan yang kaya dan kuil Mithras juga ada dalam konteks militer di Vindobala pada Tembok Hadrianus (Rudchester Mithraeum) dan di Segontium di Wales Romawi (Caernarfon Mithraeum).
[sunting] Kekristenan

Tidak jelas kapan atau bagaimana agama Kristen datang ke Britania. Sebuah "kata persegi" dari abad ke-2 telah ditemukan di Mamucium, pemukiman Romawi Manchester. Persegi terdiri dari anagram PATER NOSTER yang diukir di atas sebuah amfora. Di antara kalangan akademis ada diskusi mengenai "kata persegi" ini, apakah ia memang benar-benar merupakan sebuah artefak Kristen, jika iya, benda ini adalah salah satu contoh Kekristenan awal di Britania.[9] Sementara bukti tertulis paling awal agama Kristen di Britania yang bisa dijamin adalah pernyataan oleh Tertullian, kurang lebih dari tahun 200, di mana ia menulis tentang "semua perbatasan Spanyol, dan berbagai negara di Galia, dan hantu orang Britania, tidak dapat dicapai oleh Roma, tapi semua takluk kepada Kristus"."[10] Bukti arkeologi untuk masyarakat Kristen mulai muncul pada abad ke-3 dan ke-4. Ada dugaan ditemukan gereja-gereja kayu kecil di Lincoln dan Silchester. Sementara itu kolam pembaptisan telah ditemukan di Icklingham dan Saxon Shore Fort di Richborough. Harta karun Water Newton adalah harta karun berupa piring-piring perak Kristen dari awal abad keempat dan vila-vila Romawi di Lullingstone dan di Hinton St Mary memuat banyak lukisan dinding dan mosaik Kristen. Besar abad ke-4 kuburan di Poundbury dengan berorientasi timur-barat penguburan dan kuburan barang kurangnya telah ditafsirkan sebagai pekuburan Kristen awal, meskipun upacara pemakaman itu juga semakin sering terjadi pada konteks kafir pada masa itu. Sebuah kuburan besar dari abad ke-4 di Pundbury dengan cara penguburan berorientasi timur-barat dan tidak adanya barang-barang yang ikut dikubur, diinterpretasikan sebagai sebuah kuburan Kristen awal, meski ritus-ritus penguburan secara demikian juga menjadi semakin umum di antara kalangan pagan pada masa tersebut.

Gereja di Britania tampaknya telah mengembangkan sistem keuskupan resmi sebagaimana dibuktikan dari catatan Konsili Galia di Arles pada tahun 314. Pada Konsili ini terwakili uskup-uskup dari tiga puluh lima tahta dari Eropa dan Afrika Utara, termasuk tiga uskup dari Britania: Eborius dari York, Restitutus dari London, dan Adelphius. Agama Kristen diperbolehkan di Kekaisaran Romawi oleh Konstantinus I pada tahun 313. Theodosius I menjadikan Kekristenan sebagai agama negara pada tahun 391, dan pada abad ke-5 agama ini menjadi mapan.

Santo Alban, martir Kristen Britania pertama, diyakini telah meninggal pada awal abad ke-4 (walaupun beberapa pakar mentarikhnya sebagai pertengahan abad ke-3), diikuti oleh Santo Aaron dan Julius dari Isca Augusta. Sebuah ajaran bidah, Pelagianisme, berasal dari seorang biarawan Britania yang mengajar di Roma: Pelagius hidup antara kira-kira tahun 354 sampai 420/440.

Sepucuk surat yang ditemukan pada sebuah tablet timbal di Bath, Somerset, yang dapat ditarikh berasal dari sekitar tahun 363 telah diterbitkan dan diasumsikan sebagai bukti dokumentasi mengenai adanya agama Kristen di Britania pada masa Romawi. Menurut penerjemah pertamanya, surat itu ditulis di Wroxeter oleh seorang pria Kristen bernama Vinisius dan dialamatkan kepada seorang wanita Kristen bernama Nigra. Namun terjemahan surat ini ternyata berdasarkan kesalahan parah paleografis dan teks ini ternyata tidak ada hubungannya dengan Kekristenan dan sejatinya mengenai ritus-ritus pagan.[11] Perubahan lingkungan hidup

Bangsa Romawi membawa sejumlah spesies ke Britania, kemungkinan termasuk jelatang Romawi (U. pilulifera),[12]yang sekarang sudah langka. Konon tanaman ini dipakai para serdadu untuk menghangatkan tangan dan kaki mereka,[13] dan siput Helix pomatia yang bisa dimakan.[14] Ada juga beberapa bukti bahwa mereka mungkin telah memperkenalkan kelinci, tetapi tipe kelinci yang lebih kecil jenis Mediterania selatan. Kelinci Eropa (Oryctolagus cuniculus) yang sekarang umum didapatkan di Britania diperkirakan baru diperkenalkan dari daratan Eropa setelah Invasi Norman pada tahun 1066.[15]
[sunting] Warisan
Jalanan Romawi

Selama pendudukan Britania, bangsa Romawi membangun sebuah jaringan jalan Romawi yang luas dan tetap digunakan pada abad-abad selanjutnya serta banyak yang masih dilintasi sampai sekarang.

Bangsa Romawi juga membangun prasarana air, sanitasi dan sistem riol.

Banyak kota-kota besar Britania seperti London (Londinium), Manchester (Mamucium) dan York (Eboracum), didirikan oleh bangsa Romawi.

Britania juga perlu diperhatikan sebagai mantan wilayah Kekaisaran Romawi terbesar di Eropa di mana saat ini tidak dipertuturkan (sebagai bahasa mayoritas):

* Sebuah bahasa Roman. Meskipun bahasa Inggris banyak sekali memiliki kata-kata pinjaman dari bahasa Latin atau Perancis. Namun hal ini karena akibat Invasi Normandia pada tahun 1066.
* Ataupun sebuah bahasa pra-Romawi yang dipertuturkan oleh penduduk pra-Romawi (seperti bahasa Yunani), meski bahasa Welsh eksis sebagai sebuah bahasa minoritas, dengan banyak kata-kata pinjaman dari bahasa Latin, seperti llaeth ("susu"), ffenestr ("jendela"). Bahasa Kernowek juga bisa hidup sampai ke abad-18 dan sekarang sedang dihidupkan kembali.

Catatan kaki

1. ^ Cassius Dio, Roman History 60.19-22
2. ^ Tacitus, Histories 3.44
3. ^ John Manley, AD 43: The Roman Invasion of Britain: a Reassessment, 2002.
4. ^ Suetonius, Vespasian 4
5. ^ Wacher, John The Towns of Roman BritainRoutledge; 2nd Revised edition edition (5 April 1995) ISBN 978-0-7134-7319-3 p.262
6. ^ Julius Caesar, Commentarii de Bello Gallico 6.13
7. ^ Suetonius, Claudius 12.5
8. ^ Tacitus, Annals 14.30
9. ^ Shotter, David. Romans and Britons in North-West England. Lancaster: Centre for North-West Regional Studies. hal. 129–130. ISBN 1-86220-152-8.
10. ^ Tertullian, Adversus Judaeos 7.4
11. ^ Tomlin, R. S. O. (1994). "Vinisius to Nigra: Evidence from Oxford of Christianity in Roman Britain" (PDF). Zeitschrift für Papyrologie und Epigraphik 100: 93–108 Diakses pada 13 Desember 2006.
12. ^ Kavalali, Gulsel M. Urtica: therapeutic and nutritional aspects of stinging nettles CRC Press; 1 edition (26 Sep 2003) ISBN 978-0-415-30833-5 p.15
13. ^ Nearing, Homer Jr "Local Caesar Traditions in Britain" Speculum, Vol. 24, No. 2 (Apr., 1949), pp. 218-227
14. ^ New, T.R. Introduction to invertebrate conservation biology OUP Oxford (24 Aug 1995) ISBN 978-0-19-854051-9 p.136
15. ^ " Unearthing the ancestral rabbit" British Archaeology Issue 86 January/February 2006 [1Britania Romawi, oleh Kevan W. White
Angkatan Darat dan Laut Romawi di Britania, oleh Peter Green
London Romawi menggunakan kata-kata mereka sendiri (PDF) oleh Kevin Flude
Sejarah Britania Romawi
Wales Romawi
The Roman Inscriptions of Britain (Prasasti-prasasti Romawi di Britania) -- versi daring dari koleksi standar R.G. Collingwood dan R.P. Wright
* (en) Roman Britain – the effects of 400 years of occupation ("Britania Romawi dan dampak penjajahan 400 tahun") di BBC Radio 4 dalam program In Our Time yang dibawakan oleh Greg Woolf, Mary Beard dan Catharine Edwards

diambil dari : wikipedia
READ MORE - Britania Romawi

model-model sistem interaksi

Senin, 19 April 2010 08.23 Diposting oleh abdurahman S 0 komentar
Model-model sistem interaksi merupakan suatu bagian yang sangat penting dalam suatu sistem uyang saling berhubungan . Suatu model dapat dikategorikan dari segi jenis, dimensi, fungsi, tujuan pokok keabstrakannya.

Model-model sistem dapat dibagi menjadi 4 bagian yaitu :

1.Model ikonik
2.Model analog
3.Model Simbolik
4.Model Matematis

uraian dari model-model sistem interaksi

1. Model Ikonik
Model ikonik adalah perwakilan fisik dari beberapa hal baik dalam bentuk ideal
atau pun dalam skala yang berbeda. Model ikonik mempunyai karakteristik yang sama
dengan hal yang diwakili, & terutama amat sesuai untuk menerangkan kejadian pada
waktu yang spesifik. Model ikonik dapat berdimensi dua (foto, peta, cetak biru) atau
tiga dimensi (prototip mesin, alat). Apabila model berdimensi lebih dari tiga dimensi maka tidak mungkin lagi dikonstruksi secara fisik sehingga diperlukan kategori model simbolik.

2. Model Analog (Model Diagramatik)
Model analog dapat mewakili situasi dinamik, yaitu keadaan berubah menurut waktu.
Model ini lebih sering dipakai dari pada model ikonik karena kemampuannya untuk
mengetengahkan karakteristik dari kejadian yang dikaji. Model analog banyak
berkesusuaian dengan penjabaran hubungan kuantitatif antara sifat & klas - klas yang
berbeda. Dengan melalui transformasi sifat menjadi analognya, maka kemampuan
membuat perubahan dapat ditingkatkan. Contoh model analog ini adalah kurva permintaan, kurva distribusi frekuensi pada statistik, & diagram alir.

3. Model Simbolik (Model Matematik)
Pada hakekatnya, ilmu sistem memusatkan perhatian kepada model simbolik sebagai
perwakilan dari realitas yang sedang dikaji. Format model simbolik dapat berupa
bentuk angka, simbol, & rumus. Jenis model simbolik yang umum dipakai adalah
suatu persamaan (equation). Bentuk persamaan adalah tepat, singkat, dan mudah dimengerti. Simbol persamaan tidak saja mudah dimanipulasi daripada kata-kata, namun juga lebih cepat ditangkap maksudnya. Suatu persamaan adalah bahasa universal pada penelitian operasional & ilmu sistem, dimana dipakai suatu logika simbolis. Permodelan mencakup suatu pemilihan dari karakteristik dari perwakilan abstrak yang paling tepat pada situasi yang terjadi. Pada umumnya, model matematis dapat diklasifikasikan menjadi dua bagian. Suatu model adalah bisa statsik atau dinamik. Model statik memberikan informasi tentang peubah - peubah model hanya pada titik tunggal dari waktu. Model dinamik mampu menelusuri jalur maktu dari peubah - peubah model. Model dinamik lebih sulit dan mahal pembuatannya, namun memberikan kekuatan yang lebih tinggi pada analisis dunia nyata.
READ MORE - model-model sistem interaksi

Sistem Interaktif dengan daya guna yang tinggi

Senin, 12 April 2010 22.30 Diposting oleh abdurahman S 0 komentar
sistem interaktif yang mempunyai daya guna tinggi ialah Suatu sistem interaktif yang memungkinkan banyak orang untuk mencari suatu tujuan untuk mendapatkan hasil yang memuaskan baik dalam segi material maupun segi intelektual,misalkan seorang programer membuat sebuah program dan di pasarkan lalu program tersebut laku keras di pasaran dan secara tidak langsung program tersebut bermanfaat dan mendapatkan royalti(keuntungan) dari program yang dia telah buat,
Secara tidak langsung programer tersebut telah melakukan sisitem interaktif yang mempunyai daya guna yang tinggi dan bermanfaat
READ MORE - Sistem Interaktif dengan daya guna yang tinggi