Untitled

Selasa, 01 Juni 2010 08.45 Diposting oleh abdurahman S
Berawal dari masa lalu yang biasa, kehidupan yang biasa pula dan keadaan yang selalu biasa-biasa saja. Kami sering menganggap diri sebagai jangkrik sawah yang selalu membuat ramai apa yang ada di sekeliling kami. Banyak orang yang menyukai nyanyian kami, namun tak sedikit yang merasa terganggu dengan kehadiran kami. Namun kami adalah kami, yang selalu menentang kehidupan.

Kami juga senang menari bersama burung-burung kebebasan. Kerap kami memaksakan diri untuk melakukan apa yang kami mau, walaupun selalu kericuhan yang kami dapatkan. Karena kami adalah kami, sepi kami tak mau. Namun ramai selalu mengganggu hidup kami.

Kami bukan Malaikat yang suci dan selalu berbuat baik, namun kami juga tak ingin menjadi Iblis yang berniat mengacaukan dunia ini. Kami adalah kami. Yang ingin bebas dan ingin dilihat. Ya, kami selalu ingin dilihat di manapun kami berada. Kami ingin semua orang menyadari keberadaan kami. Kami adalah sosok yang narsis dan suka mencari perhatian. Kami adalah kami yang akan selalu membuat kejutan.

Kami butuh cinta dan kami saling mencintai. Namun cinta kami tak seperti muda-mudi yang senang dengan fatamorgana kehidupan. Kami bercinta dengan niat serius, dengan tujuan lurus dan dengan harapan bagus. Kami tak ingin melukai semua yang juga mencintai kami. Kami adalah kami, yang mencintai mereka dengan cara kami sendiri.

Kami sering tertawa saat teguran datang mengingatkan. Bukan maksud meremehkan. Tapi sekali lagi, kami adalah kami, yang punya cara sendiri untuk menerima masukan dari orang lain. Kami juga tak jarang menangisi perih, meratapi diri, mencacimaki sifat dan memurkai tindakan. Kami adalah kami, makhluk Tuhan yang diciptakan untuk berbuat dengan pikiran dan perasaan.

Kami saat ini tengah bersenggama dengan ketegangan hidup. Di tempat kami berdiri sekarang terdapat sebuah jurang yang harus kami lalui. Namun kami tak punya tangga ataupun tali untuk menyeberang. Yang kami punya hanyalah sebuah keyakinan bahwa kami bisa melampaui jurang itu. Kami pasti bisa melewatinya. Karena kami adalah kami. Kami adalah jangkrik sawah yang senang dengan tantangan dan kami adalah burung-burung yang mencintai kebebasan.

Kami akan melompat bersama. Jika kami jatuh, maka kami akan mati dan hilang tanpa nama. Namun jika kami mampu melampauinya, maka kami akan bangun sebuah desa penuh cinta di seberang jurang sana. Karena kami adalah kami, yang saling mencintai.

0 Response to "Untitled"

Posting Komentar